TANDA BAHAYA TM 1
Perdarahan Pervaginam
Perdarahan yang terjadi pada masa
kehamilan kurang dari 22 minggu. Pada masa kehamilan muda, perdarahan
pervaginam yang berhubungan dengan kehamilan dapat berupa:
abortus, kehamilan mola, kehamilan ektopik.
Penanganan Umum
Siapkan
fasilitas tindakan gawat darurat, lakukan pemeriksaan secara cepat
keadaan umum ibu, termasuk tanda vital (nadi, tekanan
darah,
respirasi, dan temperatur). Jika dicurigai adanya syok, segera lakukan
tindakan meskipun tanda–tanda syok belum terlihat. Ingat bahwa saat
melakukan evaluasi lebih lanjut kondisi ibu dapat memburuk dengan cepat.
Jika terjadi syok, sangat penting untuk segera memulai
penanganan syok, yaitu pasang infus dan berikan
cairan intravena. Lakukan restorasi cairan darah sesuai dengan keperluan.(Saifuddin,2002 : 18-19)
Macam–macam Perdarahan Pervaginam
- Abortus
- Kehamilan Mola
Abortus
Abortus adalah penghentian atau pengeluaran hasil
konsepsi pada kehamilan 16 minggu atau sebelum
plasenta selesai.
Macam–macam abortus:
- Abortus
spontan adalah abortus yang terjadi secara alamiah tanpa interval luar
(buatan) untuk mengakhiri kehamilan tersebut. Penanganannya: lakukan
penilaian awal untuk segera menentukan kondisi pasien (gawat darurat,
komplikasi berat, atau masih cukup stabil), segera upayakan stabilisasi
pasien sebelum melakukan tindakan lanjutan (evaluasi medik atau
merujuk), temukan dan hentikan dengan segera sumber perdarahan, lakukan
pemantauan ketat tentang kondisi pasca tindakan dan perkembangan
lanjutan. (Sarwono, 2001: 145)
- Abortus provokatus (induced abortion) adalah abortus yang disengaja, baik dengan memakai obat–obatan mau pun alat–alat.
- Abortus
medisinalis adalah abortus karena tindakan kita sendiri, dengan alasan
bila kehamilan dilanjutkan, dapat membahayakan jiwa ibu (berdasarkan
indikasi medis) biasanya perlu mendapat persetujuan 2 sampai 3 tim dokter ahli.
- Abortus
kriminalis adalah abortus yang terjadi oleh karena tindakan–tindakan
yang tidak legal atau tidak berdasarkan indikasi medis.
- Abortus inkompletus (keguguran bersisa) adalah hanya sebagian dari hasil konsepsi yang dikeluarkan, yang tertinggal adalah desidua atau plasenta.
Penanganannya: bila ada tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan
pemberian cairan dan tranfusi darah. Kemudian keluarkan jaringan
secepat mungkin dengan metode digital dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
- Abortus
insipiens (keguguran sedang berlangsung) adalah: abortus yang sedang
berlangsung, dengan ostium sudah terbuka dan ketuban yang teraba
kehamilan tidak dapat dipertahankan lagi. Penanganannya: bila ada
tanda–tanda syok maka atasi dulu dengan pemberian cairan dan tranfusi
darah. Kemudian keluarkan jaringan secepat mungkin dengan metode digital
dan kuretase. Setelah itu beri obat–obat uterotonika dan antibiotika.
- Abortus imminens (keguguran membakat) adalah keguguran membakat dan akan terjadi. Dalam hal ini keluarnya fetus masih dapat dicegah dengan memberikan obat–obat hormonal dan anti spasmodika serta istirahat. Penanganan: tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total, jangan melakukan aktivitas fisik berlebihan atau hubungan seksual, jika: perdarahan berhenti lakukan asuhan antenatal
seperti biasa. Lakukan penilaian jika perdarahan terjadi
lagi.Perdarahan terus berlangsung nilai kondisi janin (uji kehamilan
atau USG) lakukan konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain.
- Missed abortion adalah keadaan dimana janin sudah mati, tetapi tetap berada dalam rahim
dan tidak dikeluarkan selama 2 bulan atau lebih. Penanganan: berikan
obat dengan maksud agar terjadi his sehingga fetus dan desidua dapat
dikeluarkan, kalau tidak berhasil lakukan dilatasi dan kuretase. Hendaknya juga diberikan uterotonika dan antibiotika.(Mohctar, 1998 : 211–212)
Mola Hidatidosa
Pada
trimester I gambaran mola hidatidosa tidak spesifik, sehingga sering
kali sulit dibedakan dari kehamilan anembrionik, missed abortion,
abortus inkompletus, atau mioma
uteri.(Sarwono, 2007 : 142)
Penanganan umum: jika
diagnosis kehamilan mola telah ditegakkan, lakukan evaluasi
uterus, segera lakukan evakuasi jaringan mola dan sementara
proses evakuasi berlangsung berikan infus 10 unit
oksitosin
dalam 500 ml cairan IV (NaCl atau Ringer Laktat) dengan kecepatan 40-60
tetes per menit (sebagai tindakan preventif terhadap perdarahan hebat
dan efektifitas
kontraksi terhadap pengosongan uterus secara cepat).(Saifudin,2002:17)
Mual Muntah Berlebihan
Mual (
nausea)
dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang wajar dan sering
kedapatan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari,
tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari.
Gejala–gejala
ini kurang lebih terjadi 6 minggu setelah hari pertama haid terakhir
dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.
Mual dan muntah
terjadi pada 60-80 % primigravida dan 40-60 % multigravida. Satu
diantara seribu kehamilan, gejala–gejala ini menjadi lebih berat.
Perasaan mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen
dan HCG dalam serum. Pengaruh fisiologik kenaikan hormon ini belum
jelas, mungkin karena sistem saraf pusat atau pengosongan lambung yang
berkurang. Pada umumnya
wanita
dapat menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual
muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan
sehari-hari menjadi terganggu dan keadaan umum menjadi buruk. Keadaan
inilah disebut hiperemisis gravidarum. Keluhan gejala dan
perubahan fisiologis menentukan berat ringanya penyakit.(Sarwono, 2005:275)
Penanganan Umum
Mual muntah dapat diatasi dengan:
- Makan sedikit tapi sering
- Hindari makanan yang sulit dicerna dan berlemak
- Jaga masukan cairan, karena cairan lebih mudah ditolelir daripada makanan padat.
- Selingi
makanan berkuah dengan makanan kering. Makan hanya makanan kering pada
satu waktu makan, kemudian makanan berkuah pada waktu berikutnya.
- Jahe merupakan obat alami untuk mual. Cincang dan makan bersama sayuran serta makanan lain.
- Isap sepotong jeruk yang segar ketika merasa mual
- Hindari hal–hal yang memicu mual, seperti bau, gerakan atau bunyi
- Istirahat cukup
- Hindari hal–hal yang membuat Anda berkeringat atau kepanasan, yang dapat memicu rasa mual (Curtis, 2000:28)
Komplikasi
Jika
muntah terus menerus bisa terjadi kerusakan hati. Komplikasi lainya
adalah perdarahan pada retina yang disebabkan oleh meningkatnya tekanan
darah ketika penderita muntah. (Rochjati, 2003:2)
Sakit Kepala Yang Hebat
Sakit
kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan sering kali merupakan
ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang
menunjukan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit kepala yang
hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Terkadang sakit
kepala yang hebat tersebut, ibu mungkin menemukan bahwa penglihatanya
menjadi kabur atau terbayang. Hal ini merupakan gejala dari pre-
eklamsia dan jika tidak diatasi dapat menyebabkan kejang
maternal, stroke, koagulopati dan
kematian. (Uswhaaya, 2009: 4-5)
Penanganan Umum
- Jika ibu tidak sadar atau kejang, segera mobilisasi seluruh tenaga yang ada dan siapkan fasilitas tindakan gawat daruratan.
- Segera lakukan observasi terhadap keadaan umum termasuk tanda vital (nadi, tekanan darah, dan pernafasan) sambil mencari riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien dan keluarganya. (Saifuddin, 2002 : 33)
Komplikasi
Nyeri
kepala pada masa hamil dapat merupakan gejala pre-eklampsia, suatu
penyakit yang terjadi hanya pada wanita hamil, dan jika tidak diatasi
dapat menyebabkan kejang maternal, stroke, koagulopati dan
kematian.(Irma, 2002:4)
Penglihatan Kabur
Penglihatan
menjadi kabur atau berbayang dapat disebabkan oleh sakit kepala yang
hebat, sehingga terjadi oedema pada otak dan meningkatkan resistensi
otak yang mempengaruhi sistem saraf pusat, yang dapat menimbulkan
kelainan serebral (nyeri kepala, kejang), dan
gangguan penglihatan.
Perubahan
penglihatan atau pandangan kabur, dapat menjadi tanda pre-eklampsia.
Masalah visual yang mengidentifikasikan keadaan yang mengancam jiwa
adalah perubahan visual yang mendadak, misalnya penglihatan kabur atau
berbayang, melihat bintik-bintik (spot), berkunang-kunang.
Selain
itu adanya skotama, diplopia dan ambiliopia merupakan tanda-tanda yang
menujukkan adanya pre-eklampsia berat yang mengarah pada eklampsia. Hal
ini disebabkan adanya perubahan peredaran darah dalam pusat penglihatan
di korteks cerebri atau didalam retina (oedema retina dan spasme
pembuluh darah). (Uswhaaja, 2009: 5)
Penanganan Umum
- Jika
tidak sadar atau kejang. Segera dilakukan mobilisasi seluruh tenaga
yang ada dan menyiapkan fasilitas tindakan gawat darurat.
- Segera
dilakukan penilaian terhadap keadaan umum termasuk tanda–tanda vital
sambil menanyakan riwayat penyakit sekarang dan terdahulu dari pasien
atau keluarganya.(Saifuddin, 2002: 33)
Komplikasi
Komplikasi yang ditimbulkan antala lain kejang dan eklamsia.
Nyeri Perut Yang Hebat
Nyeri
perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang. Hal ini mungkin gejala
utama pada kehamilan ektopik atau abortus. (Saifuddin, 2002: 98)
Penanganan Umum
- Lakukan segera pemeriksaan umum meliputi tanda vital (nadi, tensi, respirasi, suhu)
- Jika
dicurigai syok, mulai pengobatan sekalipun gejala syok tidak jelas,
waspada dan evaluasi ketat karena keadaan dapat memburuk dengan cepat.
- Jika ada syok segera terapi dengan baik (Saifuddin, 2002: 98)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul pada nyeri perut yang hebat antara lain: kehamilan ektopik; pre-eklampsia;
persalinan prematur; solusio plasenta; abortus; ruptur uteri imminens (Irma,2008:7)
Gerakan Janin Berkurang
Ibu tidak merasakan gerakan janin sesudah kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.
Penanganan Umum
- Memberikan dukungan emosional pada ibu
- Menilai denyut jantung
janin (DJJ): a) Bila ibu mendapat sedative, tunggu hilangnya pengaruh
obat, kemudian nilai ulang; b) Bila DJJ tidak terdengar minta beberapa
orang mendengarkan menggunakan stetoskop Doppler. (Saifuddin, 2002 :
109)
Komplikasi
Komplikasi yang timbul adalah IUFD dan featal distress.
Bengkak Pada Wajah, Kaki dan Tangan
Oedema ialah penimbunan cairan yang berlebih dalam jaringan
tubuh,
dan dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki,
jari tangan dan muka. Oedema pretibial yang ringan sering ditemukan pada
kehamilan biasa, sehingga tidak seberapa berarti untuk penentuan
diagnosis
pre-eklampsia. Hampir separuh dari ibu-ibu akan mengalami bengkak yang
normal pada kaki yang biasanya hilang setelah beristirahat atau
meninggikan kaki. Oedema yang mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul
mendadak dan cenderung meluas.
Oedema biasa menjadi menunjukkan
adanya masalah serius dengan tanda-tanda antara lain: jika muncul pada
muka dan tangan, bengkak tidak hilang setelah beristirahat, bengkak
disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti: sakit kepala yang hebat,
pandangan mata kabur dll. Hal ini dapat merupakan pertanda
anemia, gagal jantung atau pre-eklampsia. (Uswhaaja, 2009: 5-6)
Penanganan Umum
- Istirahat cukup
- Mengatur diet, yaitu meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung protein dan mengurangi makanan yang mengandung karbohidrat serta lemak.
- Kalau keadaan memburuk namun memungkinkan dokter akan mempertimbangkan untuk segera melahirkan bayi demi keselamatan ibu dan bayi.(Hendrayani, 2009:3)
Komplikasi
Kondisi ibu disebabkan oleh kehamilan disebut dengan
keracunan
kehamilan dengan tanda–tanda oedema (pembengkakan) terutama tampak pada
tungkai dan muka, tekanan darah tinggi dan dalam air seni terdapat zat
putih telur pada pemeriksaan urin dan laboratorium. (Rochjati, 2003:2)
Selaput Kelopak Mata Pucat
Anemia
adalah masalah medis yang umum terjadi pada banyak wanita hamil. Jumlah
sel darah merah dalam keadaan rendah, kuantitas dari sel–sel ini tidak
memadai untuk memberikan oksigen yang dibutuhkan oleh bayi.
Anemia
sering terjadi pada kehamilan karena volume darah meningkat kira–kira
50% selama kehamilan. Darah terbuat dari cairan dan sel. Cairan tersebut
biasanya meningkat lebih cepat daripada sel- selnya. Hal ini dapat
mengakibatkan penurunan hematokrit (volume, jumlah atau persen sel darah
merah dalam darah). Penurunan ini dapat mengakibatkan anemia.
Penanganan Umum
Anemia dapat ditangani dengan minum tablet
zat besi dan istirahat cukup. (Curtis, 2000: 47)
Komplikasi
Komplikasi
anemia dalam kehamilan memberikan pengaruh langsung terhadap janin
sedangkan komplikasi pada kehamilan trimester I yaitu anemia dapat
menyebabkan terjadinya missed abortion, kelainan kongenital, abortus/
keguguran. (Ayurai, 2009: 4).
Demam Tinggi
Ibu hamil
menderita deman dengan suhu tubuh lebih 38° C dalam kehamilan merupakan
suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya
infeksi dalam kehamilan.
Penanganan Umum
Demam tinggi dapat ditangani dengan: istirahat baring, minum banyak,
kompres untuk menurunkan suhu. (Saiffudin, 2002: 84)
Komplikasi
Komplikasi
yang ditimbulkan akibat mengalami demam tinggi antara lain: sistitis
(infeksi kandung kencing), pielonefritis Akut (infeksi saluran kemih
atas). (Saifuddin, 2002:86)
Kejang
Pada umumnya kejang
didahului oleh makin memburuknya keadaan dan terjadinya gejala–gejala
sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin berat,
penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang
dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklamsia
Penanganan Umum
- Baringkan pada sisi kiri tempat tidur arah kepala ditinggikan sedikit untuk mengurangi kemungkinan aspirasi secret, muntahan, atau darah
- Bebaskan jalan nafas
- Hindari jatuhnya pasien dari tempat tidur
- Lakukan pengawasan ketat (Saifuddin, 2002:34)
Komplikasi
Komplikasi yang dapat timbul antara lain: syok, eklamsia, hipertensi, proteinuria (Saifuddin, 2002:34)
Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya
Keluarnya cairan berupa air dari
vagina
setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika terjadi
sebelum proses persalinan berlangsung. Pecahnya selaput ketuban dapat
terjadi pada kehamilan preterm sebelum kehamilan 37 minggu maupun
kehamilan
aterm.
Penanganan Umum
- Konfirmasi usia kehamilan, kalau ada dengan USG
- Dilakukan
pemeriksaan inspekulo (dengan speculum DTT) untuk menilai cairan yang
keluar (jumlah, warna,bau) dan membedakan dengan urin.
- Jika ibu mengeluh perdarahan akhir kehamilan (setelah 22 minggu), jangan lakukan pemeriksaan dalam secara digital.
- Mengobservasi tidak ada infeksi
- Mengobservasi tanda–tanda inpartu (Saifuddin, 2002: 112)
Komplikasi
- Perdarahan pervaginam dengan nyeri perut, pikirkan solusio plasenta
- Tanda–tanda infeksi (demam, cairan vagina berbau)
- Jika terdapat his dan darah lendir, kemungkinan terjadi persalinan preterm (Saifuddin, 2002: 114)
http://www.lusa.web.id/tanda-bahaya-trimester-i
Akademi
Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB
Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi :
www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta.